Buah Keyakinan Bahwa Nabi Muhammad Adalah Rasulullah (Bag. 1)

Daftar Isi

Setelah mengenal Allah ta'ala dan beriman kepada-Nya, setiap mukallaf wajib beriman kepada Rasulullah sallallahu Alaihi Wasallam dan mempercayai apa yang dibawa dari rabbnya. (Karena beriman kepada Rasulullah sallallahu Alaihi Wasallam dan kepada semua Rasul merupakan salah satu rukun iman yang enam. Sebagaimana yang telah diterangkan oleh Rasulullah. ketika menjawab pertanyaan Jibril alaihissalam. dalam sebuah hadis yang panjang, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab Shahihnya).

Allah Ta’ala berfirman :

فَآَمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالنُّورِ الَّذِي أَنْزَلْنَا وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

“Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al-Quran) yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Allah Ta’ala berfirman :

فَآَمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُون

“Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.”

Allah Ta’ala berfirman :

وَمَنْ لَمْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيرًا

“Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya Kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang bernyala-nyala”.

Maka beriman kepada Nabi Muhammad SAW adalah fardlu ain (wajib bagi setiap muslim), dan tidak sempurna iman (seorang muslim) secara syar’i kecuali dengan beriman kepada Nabi SAW dan tidak sah Islamnya kecuali dengan beriman kepadanya.

Ketika keimanan ini (keimanan kepada muhammad Rasulullah) semakin hari semakin kuat dan semakin baik maka akan menjadi hiasan diri kita, dan tentunya akan ada buah dan hasil yang akan kita petik ketika kita membaguskan keimanan atau keyakinan kita kepada rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Diantara buah keyakinan yang kita miliki atau hasil keyakinan yang kita jadikan hiasan bagi diri kita adalah:

Membenarkan semua berita yang datang dari Rasullullah

Berita Rasulullah ada 7 macam:

  1. Al-Qur`anul Karim
  2. Kewajiban bagi seorang muslim adalah membenarkan apa-apa yang datang dari Al-Qur`an dan barangsiapa yang ingkar terhadap sesuatu yang ada dalam Al-Qur`an maka sesungguhnya dia telah ingkar kepada Allah yang Maha Besar karena sesungguhnya dia telah ragu-ragu terhadap kebenaran nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

    Allah ta'ala berfirman

    إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

    “Sesungguhnya kami yang menurunkan Al-Qur`an dan sesungguhnya kamilah yang akan menjaga Al-Qur`an tersebut”. [QS. Al-Hijr: 9]

  3. Hadis Qudsi
  4. Hadis Qudsi adalah apa yang diriwayatkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari Allah ‘Azza wa Jalla akan tetapi bukan Quran.

    Contoh hadist qudsi:

    عَنْ أَبِى ذَرٍّ الْغِفَارِيّ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ سبحانه وتعالى أَنَّهُ قَالَ: يَاعِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلاَ تَظَالَمُوا، يَاعِبَادِي كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلاَّ مَنْ هَدَيْتُهُ فَاسْتَهْدُونِي أَهْدِكُمْ، يَاعِبَادِي كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلاَّ مَنْ أَطْعَمْتُهُ فَاسْتَطْعِمُونِي أُطْعِمْكُمْ، يَاعِبَادِي كُلُّكُمْ عَار إِلاَّ مَنْ كَسَوْتُهُ فَاسْتَكْسُونِي أَكْسُكُمْ، يَاعِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيْعًا فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ، يَاعِبَادِي إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوا ضُرِّي فَتَضُرُّونِي وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِي فَتَنْفَعُونِي، يَاعِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا، يَاعِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَانَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئًا، يَاعِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيْدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِي فَأَعْطَيْتُ كُلَّ إِنْسَانٍ مَسْأَلَتَهُ مَانَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ المِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ البَحْرَ، يَاعِبَادِي إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيْهَا لَكُمْ ثُمَّ أُوَفِّيْكُمْ إِيَّاهَا فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا فَلْيَحْمَدِ اللهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلاَ يَلُومَنَّ إِلاَّ نَفْسَهُ

    Dari Abu Dzar Al-Ghifary radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dalam hadits qudsi yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam riwayatkan dari Rabb-nya, bahwasanya Dia subhanahu wa ta’ala berfirman: “Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku dan Akupun jadikan kezhaliman itu diantara kalian sebagai sesuatu yang haram. Maka janganlah kalian saling menzhalimi. Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua adalah sesat kecuali yang Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku niscaya Aku akan menunjukimu. Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua kelaparan kecuali yang telah Aku beri makan, maka mintalah makanan kepada-Ku pasti Aku akan memberi kalian makanan. Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian semua telanjang kecuali yang Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku pasti Aku akan memberi kalian pakaian. Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian selalu berbuat salah siang dan malam dan Aku senantiasa mengampuni semua perbuatan dosa, maka mintalah ampunan kepada-Ku. Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian tidak akan memudharatkan-Ku dan tidak akan pula memberi manfaat kepada-Ku. Wahai hamba-hamba-Ku, kalau seandainya orang-orang pertama di antara kalian dan orang-orang terakhir (belakangan) baik manusia atau jin semua berada pada satu hati yang paling bertakwa diantara kalian, tidaklah hal itu menambah atas kerajaan (kekuasaan)-Ku sedikitpun. Wahai hamba-hamba-Ku, jika orang-orang yang pertama dan terakhir dari kalian semua berada pada satu hati yang paling durhaka diantara kalian, tidaklah hal itu akan mengurangi kerajaan (kekuasaan)-Ku sedikitpun. Wahai hamba-hamba-Ku,sesungguhnya jika orang-orang yang pertama dan terakhir dari kalian baik manusia dan jin berdiri di satu tempat tinggi dan luas lalu meminta (kebutuhannya) kepada-Ku, kemudian Aku memberikan setiap orang apa yang dimintanya, maka tidaklah hal itu mengurangi sedikitpun apa yang ada pada-Ku kecuali seperti berkurangnya (air laut yang menetes) yang diujung jarum jika dicelupkan kedalam lautan. Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya semua itu adalah amalan-amalan kalian yang Aku catat untuk kalian, kemudian Aku sempurnakan (balasannya) untuk kalian. Maka bagi yang mendapatkan kebaikan, hendaklah dia memuji Allah dan bagi yang mendapatkan selain itu, maka janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri.” [HR. Muslim: 2577]

    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: قَالَ اللهُ تبارك وتَعَالَى: "يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فيك وَلا أُبَالِيْ، يَا ابْنَ آدَمَ لَو بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ ولا أبالي، يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لقِيْتَنِيْ لاَتُشْرِكُ بِيْ شَيْئَاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغفِرَةً".

    Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah berfirman: ”Wahai Bani Adam, sesungguhnya jika engkau senantiasa berdoa dan berharap kepada–Ku niscaya Aku akan mengampunimu semua dosa yang ada padamu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam kalau seandainya dosamu setinggi langit, kemudian engkau memohon ampun kepada– Ku, niscaya aku akan memberikan ampunan kepadamu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam seandainya engkau menghadap kepada–Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi kemudian engkau berjumpa dengan–Ku dalam keadaan tidak menyekutukanKu dengan sesuatu apapun, niscaya Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” [HR. At-Tirmidzi (3540), dan dia berkata bahwa hadits ini hasan shahih]

  5. Pemberitahuan Nabi Tentang Kejadian-kejadian Umat Terdahulu
  6. Seperti pemberitahuan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kisah tentang seorang yang botak, orang terkena penyakit kusta, dan orang yang buta; dimana mereka semua adalah orang yang sakit dan orang yang fakir. Maka Allah menguji mereka dengan kekayaan, maka Allah memberikan kepada tiga orang tersebut berupa kekayaan. Kemudian Allah mengutus utusannya berupa malaikat dalam bentuk seorang laki-laki yang fakir dan meminta-minta, maka orang yang botak dan orang yang terkena penyakit kusta mereka bakhil enggan memberikan sebagian hartanya kepada malaikat dalam bentuk laki-laki tersebut. Adapun orang yang buta, dia berhasil melewati ujian yang Allah ujikan kepadanya, dan Allah ridho terhadap orang yang buta. Maka Allah mengekalkan harta padanya dan Allah marah kepada kedua sahabatnya, yaitu orang yang botak dan orang yang terkena penyakit kusta, dan Allah ridho terhadap orang yang buta. Maka Allah mengekalkan harta padanya dan Allah marah kepada kedua sahabatnya, yaitu orang yang botak dan orang yang berpenyakit kusta sehingga Allah mengambil semua hartanya dan Allah mengembalikan keduanya dalam keadaan fakir sebagaimana dulu mereka dalam keadaan fakir.

    Dan di antara kisah-kisah dari umat-umat terdahulu yaitu: tiga orang yang masuk ke dalam gua. Kemudian gua menutupinya dengan batu yang sangat besar. Kemudian mereka berdoa kepada Allah; setiap dari mereka berdoa dengan doa yang sangat ikhlas kepada Allah. Maka Allah membukakan gua tersebut sedikit demi sedikit, kemudian gua itu terbuka dan mereka bisa keluar dengan izin Allah ta'ala

  7. Pemberitahuan Nabi Tentang Apa-apa yang Akan Terjadi di Dunia Setelah Masa Beliau
  8. Di antara berita-berita yang akan terjadi setelah beliau wafat, yaitu berita tentang kejadian-kejadian Dajjal, kejadian tentang Imam Mahdi; padahal keduanya belum pernah ada sebelumnya, dan kejadian-kejadian yang akan terjadi sebagaimana dalam Sabda beliau shallallahu 'alaihi wa sallam,

    صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا، قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ، رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ، لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ، وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا، وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

    ”Dua (jenis manusia) dari ahli neraka yang aku belum melihatnya sekarang yaitu; kaum yang membawa cemeti-cemeti seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengannya, dan perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, berjalan berlenggak lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan masuk surga bahkan tidak akan mendapat wanginya, dan sungguh wangi surga itu telah tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.”

  9. Pemberitahuan Nabi Tentang Apa-apa Yang Akan Terjadi pada Manusia di dalam Kubur
  10. Misal tentang kabar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang 3 soal yang akan ditanyakan oleh dua malaikat di alam kubur, dan berita Rasulullah tentang nikmat dan Azab Kubur dan berita Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang orang mukmin bahwa kuburannya akan dibentangkan sampai seluas mata memandang sedangkan bagi orang munafik dan orang kafir maka akan disempitkan hingga tulang antara satu dengan yang lainnya saling berselisih.

    Kita wajib mengimani semua berita-berita tersebut karena yang mengabarkannya adalah Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

  11. Apa-apa yang Diberitakan Oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dari Kejadian-kejadian Hari Kiamat
  12. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menyebutkan kejadian-kejadian hari kiamat diantaranya adalah pertanyaan bahwa seseorang akan ditanya pada hari kiamat tentang 4 perkara.

    لاتَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاه

    “Kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada Hari Kiamat sampai dia ditanyai: tentang umurnya, dalam hal apa dia habiskan; tentang ilmunya, dalam hal apa dia amalkan; tentang hartanya, dari mana dia peroleh dan untuk apa dia belanjakan; dan tentang tubuhnya, dalam hal apa dia manfaatkan.” (HR. Tirmidzi no. 2417, dari Abi Barzah Al-Aslami. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

    Dan berita Rasulullah tentang orang yang akan mendapatkan naungan dari Allah di hari kiamat yang dimana tidak ada naungan kecuali naungan Allah ta'ala.

    Berita dari Rasulullah tentang orang yang enggan menunaikan zakat,

    “Tidaklah seseorang yang tidak menunaikan zakat hartanya kecuali pada hari kiamat hartanya itu akan diwujudkan dalam bentuk seekor ular botak yang melilit lehernya.” (HR. Ibnu Majah dan An-Nasa’i)

    Dan berita dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang orang yang membaca Al-Qur`an dan mengamalkan isi Al-Qur`an, maka Al-Qur`an pada hari kiamat akan datang kepadanya menjadi syafaat atau penolong baginya.

  13. Pemberitahuan Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Tentang Surga dan Neraka
  14. Pemberitahuan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang apa-apa yang akan terjadi setelah hari kiamat; di surga berupa kenikmatan yang kekal dan di neraka berupa siksaan yang sangat pedih. Sebagaimana yang disebutkan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam di surga, bahwa jarak tingkatan antara surga satu ke tingkatan surga yang lain seperti langit dan bumi.

    Diantara contohnya adalah sabdanya:

    "إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَقُولُ لِأَهْلِ الجَنَّةِ: يَا أَهْلَ الجَنَّةِ؟ فَيَقُولُونَ: لَبَّيْكَ رَبَّنَا وَسَعْدَيْكَ، فَيَقُولُ: هَلْ رَضِيتُمْ؟ فَيَقُولُونَ: وَمَا لَنَا لاَ نَرْضَى وَقَدْ أَعْطَيْتَنَا مَا لَمْ تُعْطِ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، فَيَقُولُ: أَنَا أُعْطِيكُمْ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ، قَالُوا: يَا رَبِّ، وَأَيُّ شَيْءٍ أَفْضَلُ مِنْ ذَلِكَ؟ فَيَقُولُ: أُحِلُّ عَلَيْكُمْ رِضْوَانِي، فَلاَ أَسْخَطُ عَلَيْكُمْ بَعْدَهُ أَبَدًا."

    “Sesungguhnya Allah tabaroka wa ta’ala berkata kepada penduduk surga, “Wahai penduduk surga. Maka mereka menjawab, “Kami penuhi panggilan-Mu dan kegembiraan kepada-Mu wahai Tuhan Kami. Allah bertanya, “Apakah kamu semua telah ridho? Mereka semua menjawab,”Bagaimana kami tidak ridho. Sementara Engkau telah berikan kepada kami apa yang tidak diberikan kepada seorangpun dari makhluk-Mu. Maka Allah berfirman, “Saya akan berikan kepada kamu semua yang lebih baik dari itu semua. Mereka mengatakan, “Wahai Tuhanku, apa lagi yang lebih baik dari itu semua? Maka Allah berfirman,”Saya halalkan kepada kamu semua keridhoan-Ku, maka saya tidak akan pernah marah kepada kamu semua selamanya.

    Di antara contohnya adalah sabda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa saya dan orang yang merawat anak yatim di Jannah seperti ini, dan beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengahnya.

    Dan berita Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam tentang pamannya yaitu Abu Thalib yang menolong Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, menaunginya, menolong, bahkan duduk atau tinggal bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, di lembah mereka memakan daun-daun pohon dalam rangka menjaga dan menolong Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Akan tetapi Abi Thalib tidak beriman kepada Nabi dan mati sebelum masuk Islam, mati dalam keadaan tidak, tidak beriman kepada Allah dan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, maka sahabat bertanya kepada Rasulullah, Ya Rasulullah Apakah engkau memberikan manfaat baginya? Maka Rasul menjawab iya, bahwa Abu Thalib adalah orang yang paling ringan siksaannya di hari kiamat, diletakkan di ujung kedua tumitnya dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya.

Penulis:
Ustadz Rosyid Ridho
حَفِظَهُ اللهُ

Posting Komentar