Langkah Praktis Sebelum Memulai Hafalan
Lanjutan dari Bagaimana Menghafal Al-Qur'an dengan Cepat
-
Mengikhlaskan Niat
Niat mempunyai pengaruh yang besar dalam perjalanan kita menghafal Al-Qur'an. Apakah kalian terpikir bahwa pembaca Al-Qur'an juga akan diseret-seret pada hari kiamat? Semua itu tidak lain disebabkan karena tidak adanya keikhlasan niat.
Seseorang yang menunaikan segala hal dengan niat yang ikhlas maka Allah meridhainya, memberikan rezeki dari jalan tidak disangka-sangka, dan memberikan balasan dengan berbagai kebaikan.
-
Mengenali Karakter Akal Manusia
Akal manusia terbagi menjadi dua hal: akal sadar dan akal bawah sadar. Akal sadar adalah apa yang anda dapati sekarang. Ia sadar ketika Anda sadar, dan tidur ketika Anda tidur.
Sedang akal bawah sadar adalah akal yang mengontrol watak, kebiasaan, dan hobi Anda. Ia memiliki kekuatan yang sangat luar biasa, yang bisa merubah kehidupan berantakan menjadi kehidupan lebih sempurna. Akal ini selalu sadar dan tidak pernah tidur. Akal sadar akan mengirim berita ke akal bawah sadar secara berulang dan itulah yang akan menjadi kebiasaan dan membentuk watak.
Maka jangan pernah mengatakan "Saya tidak bodoh, Saya tidak gagal" tapi katakan, "Saya Berhasil". Hal itu disebabkan karena akal membenarkan apa yang ada di belakang kata "tidak".
-
Menentukan Tujuan
Tulis tujuanmu di atas kertas yaitu "saya hafal Al-Qur'an secara sempurna berkat pertolongan Allah."
Agar tujuan tersebut dapat terwujud maka kita harus memenuhi pokok-pokok di dalam menghafal Al-Qur'an yaitu:
- Pertama: Jangan mengeluh untuk selama-lamanya bahwa Anda sekali-sekali tidak dapat menghafal. Tetapi yakinkanlah diri Anda akan mewujudkan ini.
- Kedua: Jadikanlah Rosulullah sebagai teladan dalam segala hal. Tidak ada yang lebih pantas diteladani dalam segala hal, selain Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam.
- Ketiga: Ingat pahala yang didapat dengan menghafal, firman Allah dalam hadits Nabi; "Bacalah dan naiklah (menuju tingkatan-tingkatan surga)" [HR. Tirmidzi].
- Keempat: Setiap kali Anda telah hafal sebagian dari Al-Qur'an dan jumlah hafalan Anda bertambah, maka suguhkanlah hadiah kepada diri Anda. Maka ketika hafal surat Al-Baqarah, hadiahkanlah pada diri Anda hadiah yang bersifat materi (bukan uang) sampai Anda melanjutkan hafalan.
-
Mencari Motivasi yang paling Kuat untuk Menghafal Al-Quran
Seandainya mendapatkan faktor eksternal yang mendorong melakukan amalan, maka ia adalah faktor yang paling utama. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala yang artinya:
"Surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang yang bertakwa." [QS. Ali'Imron: 133].
"Allah tidak mengazab hati seseorang yang hatinya ada kesadaran terhadap Al Qur'an." [HR. Ad -Darimi]
-
Mengatur Waktu
Tulis tiga kolom pada kertas: Kegiatan penting, kegiatan kurang penting, dan kegiatan tidak penting. Lalu letakkan kegiatan menghafal di puncak (no.1) dari kegiatan yang penting. Setelah itu, lakukan kegiatan-kegiatan Anda menurut keurgenannya.
Bahwa sesungguhnya sebaik-baik waktu untuk menghafal adalah waktu sahur. Kekuatan akal untuk menghafal pada waktu yang dimulai dari waktu sahur berkisar antara empat sampai delapan jam, apabila seseorang telah tidur dengan mendapatkan istirahat yang maksimal, sebelumnya. Hal itu disebabkan karena usus dalam keadaan kosong pada batas waktu tertentu. Dan engkau akan mengetahui pentingnya usus dalam keadaan kosong.
-
Memilih Tempat yang Paling Tepat untuk Menghafal
Bila tempat yang digunakan tidak terdapar gambar, patung atau suara-suara bising, maka menghafal menjadi lebih mudah.
Maka, metode yang paling baik dalam memilih tempat adalah hendaklah duduk di depan dinding yang putih bersih, seakan-seakan Anda duduk di bagian masjid paling depan dan menghadap pandangan ke arah depan.
Di negara Turki, tempat menghafal Al-Qur'an itu berbentuk bilik-bilik, dimana para pelajar duduk di dalamnya untuk menyendiri dan menghafal. Dan disyaratkan juga hendaklah tempat menghafal itu jauh dari suara-suara bising, karena suara bising dapat menyusahkan dan menimbulkan efek yang besar pada akal.
Dan juga, tempat menghafal itu hendaklah memiliki ventilasi yang baik, sehingga dalam kondisi kesehatan yang baik tidak merasa tegang dan sesak nafas.
-
Mengambil Nafas Dalam-dalam
Sebelum menghafal, ambilah nafas dalam-dalam terlebih dahulu. Karena dengan begitu oksigen akan lebih banyak dari biasanya. Jumlah oksigen yang berharga lebih besar, lalu darah membawanya, sehingga jantung dapat memompa darah yang mengandung oksigen ke otak dalam jumlah besar, sehingga otakpun lebih bekerja dengan baik dari sebelumnya. Maka ambilah nafas dalam-dalam misal ±30 kali sebelum anda menghafal.
Dan janganlah mulai menghafal setelah makan, kerena saat itu darah sedang sibuk dengan aktivitas pencernaan, hingga mengenyampingkan akal. Menghafal langsung setelah makan memberatkan dan melelahkan. Yang utama menghafal adalah saat usus dalam keadaan kosong pagi hari. Bukan berarti menghafal dalam keadaan lapar. Karena orang yang lapar itu membutuhkan energi otak, sebagaiman energi untuk menghafal. Sehingga menghafal keadaan lapar, ia akan menghabiskan energi untuk melakukan aktivitas tubuh.
-
Meningkatkan Kosentrasi
Kosentrasi selama sepuluh jam itu lebih baik dari sepuluh jam dalam keadaan pikiran tidak konsentrasi. Hendaklah berkata kepada diri anda dengan suara yang lantang, "Konsentrasilah" sampai akal akan kembali lagi berkonsentrasi. Apabila tidak manjur bangunlah dari tempat; berdirilah satu menit dekat tempat duduk.
-
Mengulang-ulang Hafalan
Anak kecil ketika melakukan kesalahan dalam pengucapan kata ketika berbica akan terus berulang-ulang mencoba untuk mengucapkan kata, maka ia akan mampu berbicara dengan lancar. Maka apabila ingin mengulang berusahalah untuk melakukannya pada waktu Zhuhur, satu hari atau dua hari setelah menghafalkanya. Dikatakan siapa yang mengulang hafalanya setelah zhuhur hafalannya tidak akan hilang.
-
Rutin Menghafal
Maka, apabila mendapati satu kondisi yang tidak memungkinkan; atau Anda tidak bisa menghafal pada suatu hari, bukan berarti Anda akan kesulitan untuk melanjutkan hafalan. Akan tetapi hendaklah melanjutkan hafalan dan bertawakal kepada Allah.
-
Memperhatikan Faktor Lain yang Dapat Membantu Menghafal Al-Qur'an
-
Konsisten untuk memakai satu mushaf saja, sehingga membantu menghafal letak-letak ayat.
-
Menyimak salah seorang syaikh (ustadz) yang bagus tajwidnya merupakan salah satu hal yang penting bagi siapa saja yang ingin menguasai tajwid. Dengan bacaan menirukan bacaanya yang tenang dan pelan, hingga dapat menghafal bersamaan dengan menirukannya.
Membaca dan menghafal Al-Quran dengan tartil dan suara yang bagus dapat menolong untuk terus-menerus mengikat/mengukuhkan ayat (dalam memori).
Menghafal Al-Qur'an dan mentadaburrinya dengan cara yang tenang membantu menanamkam ayat-ayat dengan lambat; dan mengokohkan dalam akal; serta mencegah cepat lupa terhadap ayat.
-
Membayangkan makna ayat dan mengikatnya dalam akal membuat mudah mengingat ayat, karena itu wasilah paling penting untuk mengingat dengan cepat.
أو كالّذي مرّ على قرية وهي خاوية على عروشها
Misal diatas; ayat tentang suatu negeri yang hancur, musnah, tidak ada seorangpun di dalamnya.
-
Melazimi ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Ini pelajaran kisah Waqi yang di nasehatkan oleh gurunya.
Menghafal ketika diri merasa bosan dan jemu hanya membuat waktu sia-sia, kesungguhan dan kepenatan tidak membuahkan faedah. Berusalah untuk tetap menghafal dengan hati yang lapang.
-
Tiap-tiap halaman memiliki tingkat kesulitan berbeda-beda, jangan putus asa ketika menghadapi halaman yang sulit, karena sebenarnya tidak ada yang sulit, yang ada halaman tersebut belum pernah atau sangat sedikit dibaca di waktu-waktu sebelum menghafal ini.
Memperhatikan ayat-ayat yang punya keserupaan dan membandingkan satu sama lain.
-
Penulis:
Ustadz Syam Abu Zaidan
حَفِظَهُ اللهُ
Referensi:
Kaifa Tahfadz Al-Qur'an Al-Karim fi Syahr, Ir. Amjad Qosim.
Posting Komentar